Jenis-Jenis Sapi Potong (Ayobudidaya.com) – Permintaan atau kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi di Indonesia meningkat. Peningkatan ini terjadi karena adanya kemajuan cara pandang masyarakat Indonesia tentang pemenuhan kebutuhan gizi (Muktiani, 2011). Maka dari itu, usaha penggemukan sapi potong memiliki prospek yang baik di masyarakat.
Di Indonesia hidup berbagai macam jenis-jenis sapi potong. Baik jenis sapi lokal maupun jenis sapi luar Indonesia. Bahkan, tak sedikit juga jenis persilangan antara sapi yang ada di Indonesia dan luar Indonesia. Hal ini juga yang membuat jenis sapi yang ada di Indonesia menjadi sapi-sapi yang unggul.
Baca : Jenis-Jenis Sapi Berdasarkan Tipenya
Jenis-Jenis Sapi Potong Unggul dan Besar yang Ada di Indonesia :
1. Sapi Brahman
Brahman merupakan jenis-jenis sapi potong yang berasal dari India, termasuk dalam Bos indicus, yang kemudian diekspor ke seluruh dunia. Jenis yang utama adalah Kankrej (Guzerat), Nelore, Gir,dan Ongole. Sapi Brahman digunakan sebagai penghasil daging. Ciri-ciri sapi Brahman mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada. Sapi Brahman selama berabad-abad menerima kondisi kekurangan pakan, serangan serangga, parasit, penyakit dan iklim yang ekstrim. Sapi Brahman dapat beradaptasi dengan baik terhadap panas, mereka dapat bertahan dari suhu 8-105 F, tanpa ganguan selera makan dan produksi susu. Sapi Brahman banyak dikawin silangkan dengan sapi eropa dan dikenal dengan Brahman Cross (BX).
2. Sapi Ongole
Sapi Ongole berasal dari India, tepatnya di kabupaten Guntur, propinsi Andra Pradesh. Sapi ini menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia. Karakteristik Sapi ongole merupakan jenis ternak berukuran sedang, dengan gelambir yang lebar yang longgar dan menggantung. Badannya panjang sedangkan lehernya pendek. Kepala bagian depan lebar diantara kedua mata.
3. Sumba Ongole (SO)
Sapi ongole (Bos indicus) memerankan peran yang penting dalam sejarah sapi di Indonesia. Sapi jantan Ongole dibawa dari daerah Madras, India ke pulau Jawa, Madura dan Sumba. Di Sumba dikenal dengan sapi Sumba Ongole. Sapi Sumba Ongole (SO) dibawa ke Jawa dan dikawinkan dengan sapi asal jawa dan kemudian dikenal dengan peranakan ongole (PO). Sapi ongole dan PO baik untuk mengolah lahan karena badan besar, kuat, jinak dan bertemperamen tenang, tahan terhadap panas, dan mampu beradaptasi dengan kondisi yang minim.
Baca : Penyakit Hewan Ternak yang Menyerang Manusia
4. Sapi Hereford
Sapi ini turunan dari sapi Eropa yang dikembangkan di Inggris, berat jantan rata-rata 900 kg dan berat betina 725 kg. Bulunya berwarna merah, kecuali bagian muka, dada, perut bawah dan ekor berwarna putih. Bentuk badan membulat panjang dengan ukuran lambung besar. Sebagaian sapi bertanduk dan lainnya tidak.
5. Shorthorn
Sapi ini sama dengan Hereford yaitu dikembangkan di negara Inggris. Bobot sapi jantan 1100 kg dan sapi betina 850 kg. bulunya berbintik merah dan putih. Bentuk tubuh bagus dengan punggung lurus. Pertumbuhan ototnya kompak. Sebagian sapi bertanduk pendek, tetapi kebanyakan tidak bertanduk.
6. Brangus
Sapi Brangus merupakan persilangan sapi betina Brahman dan pejantan Angus. Ciri khasnya adalah warna hitam dengan tanduk kecil. Sifat Brahman yang diwarisi brangus adalah adanya punuk, tahan udara panas, tahan gigitan serangga dan mudah menyesuaikan diri dengan pakan yang mutunya kurang baik. Sedangkan sapi Angus yang diturunkan produktifi tas dagingnya tinggi dan persentase karkasnya tinggi.
7. Aberden Angus
Sapi angus (Aberden Angus) berasal dari Inggris dan Skotlandia. Sapi ini tidak memiliki tanduk umur dewasa sapi Angus adalah 2 tahun, hasil karkas tinggi, sebagai penghasil daging dan tidak digunakan untuk menghasilkan susu.
8. Santa Gertrudis
Sapi ini persilangan dari sapi jantan Brahman dengan sapi betina Shorthorn, dikembangkan pertama kali di King Ranch Texas AS tahun 1943 dan pada tahun 1973 masuk ke Indonesia.
Baca : Cara Membuat Fermentasi Jerami untuk Pakan Sapi
9. Droughmaster
Merupakan persilangan antara betina Brahman dengan jantan Shorthorn, dikembangkan di Australia. Banyak dijumpai di peternakan besar di Indonesia. Sifat Brahman lebih dominan, badannya besar dan otot padat. Warna bulu merah coklat muda hingga merah atau cokelat tua. Pada ambing sapi betina terdapat bercak putih. Contoh gambar sapi Droughmaster .
10. Australian Commercial Cross (ACC)
Sapi Australian Commercial Cross (ACC) yang digunakan sebagai sapi bakalan pada usaha penggemukan sapi di Indonesia merupakan jenis-jenis sapi potong hasil persilang- an sapi-sapi di Australia yang tidak diketahui dengan jelas asal usul maupun proporsi darahnya. Dari beberapa informasi yang telah ditelusuri, diketahui bahwa sapi ACC berasal dari peternakan sapi di Australia Utara (Northern Territory).
11. Sapi Brahman Cross
Minish dan Fox (1979) menyatakan bahwa sapi Brahman di Australia secara komersial jarang dikembangkan secara murni dan banyak disilangkan dengan sapi Hereford Shorthorn (HS). Hasil persilangan dengan Hereford dikenal dengan nama Brahman Cross (BX). Sapi ini mempunyai keistimewaan karena tahan terhadap suhu panas dan gigitan caplak, mampu beradaptasi terhadap makanan jelek serta mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tinggi.
12. Sapi Simmental
Sapi simental berasal dari Swiss, dipublikasikan pertama kali pada tahun 1806. Pemanfaatan sapi Simental untuk produksi susu, mentega (butter), keju dan daging serta dimanfaatkan untuk hewan penarik beban.
13. Sapi Limousin
Sapi Limousine merupakan keturunan sapi eropa yang berkembang di Perancis. Tingkat pertambahan badan yang cepat perharinya 1,1.kg. Contoh sapi Limousine tertera pada gambar 15. Ukuran tubuhnya besar dan panjang serta dadanya besar dan berdaging tebal. Bulunya berwarna merah mulus. Sorot matanya tajam, kaki tegap dengan warna pada bagian lutut kebawah berwarna terang. Tanduk pada sapi jantan tumbuh keluar dan agak melengkung. Bobot sapi jantan 850 kg dan betina 650 kg.
14. Sapi PO
Jenis-jenis sapi potong, pada sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan persilangan antara sapi Ongole dengan sapi-sapi lokal yang ada di Jawa dan Sumatera. Ponok dan gelambir kelihatannya kecil atau tidak ada sama sekali. Warna bulu sangat bervariasi, tetapi pada umumnya berwarna putih atau putih keabu-abuan. Banyak terdapat di pulau Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Nah itulah jenis-jenis sapi potong yang ada di Indonesia, maupun dari luar Indonesia yang hidup di Indonesia. Sapi-sapi itu hidup dan berkembang di Indonesia menjadi sapi yang besar dan sapi yang unggul.
Komentar
Jenis-Jenis Sapi Berdasarkan Tipenya - Ayo Budidaya
[…] Tipe sapi potong adalah sapi-sapi yang mempunyai kemampuan untuk memproduksi daging dengan cepat, pembentukan karkas baik dengan komposisi perbandingan protein dan lemak seimbang hingga umur tertentu. Sapi potong pada umumnya mempunyai ciri-ciri : […]
Jenis Sapi Perah di Indonesia Tropis dan Sub-tropis - Ayo Budidaya
[…] Baca juga : Jenis-Jenis Sapi Potong Unggul dan Tebesar […]
Cara Penggemukan Sapi Potong Dengan Cepat - Ayo Budidaya
[…] penggemukan sapi potong juga kita harus mengetahui jenis jenis sapi potong yang digunakan untuk usaha budidaya maupun usaha […]